Laman

SAPA KAMI

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Kawan tercinta.... Mari kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga kita bisa melaksanakan tugas kita masing-masing dengan baik

Selanjutnya kami ucapkan selamat datang di blog kami PUSKESMAS PONJONG I. Semoga menjadi sarana komunikasi antara kami dengan masyarakat khususnya di wilayah kerja UPT Puskesmas Ponjong I dan para pemangku kepentingan di Kabupaten Gunungkidul, serta dengan para pekerja kesehatan di seluruh Nusantara.


Selamat berkarya,

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Cak Mitra
(Kepala Puskesmas ponjong I)

Selasa, 28 September 2010

PERTEMUAN RUTIN KADER KESEHATAN


Kader kesehatan merupakan salah satu wujud peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.
Mereka adalah para volunteer yang memiliki kepedulian terhadap upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Sampai saat ini terdapat 374 orang kader kesehatan aktif di wilayah kerja UPT Puskesmas Ponjong I.Jumlah yang begitu besar merupakan aset yang amat besar jika bisa diberdayakan. Oleh karena itu, disamping kuantitas yang besar diperlukan kualitas yang baik dari para kader kita.
Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas kader, maka di Puskesmas Ponjong I diadakan pembinaan rutin kader yang dilaksanakan setiap bulan pada Hari Selasa Minggu terakhir. Pertemuan ini dihadiri oleh 1 orang perwakilan dari masing-masing posyandu, dimana masing-masing posyandu menunjuk wakilnya secara bergilir. Susunan acara pertemuan sebagai berikut:
  1. Pembukaan
  2. Menyanyikan lagu PHBS dan PSN
  3. Paparan materi kesehatan oleh petugas kesehatan (nara sumber: programer secara bergantian setiap bulan)
  4. Pembahasan tentang isu-isu masalah kesehatan di daerah masing-masing
  5. Updating data
  6. Laporan-laporan
  7. Lain-lain
Banyak keuntungan yang didapat dari pertemuan rutin kader ini, antara lain:
  1. Semua programer Puskesmas dapat melakukan pembinaan secara terpadu
  2. Pengetahuan kader selalu meningkat, hal ini sangat penting karena seorang bisa memberi kalau dia memiliki
  3. Jika ada permasalahan kesehatan di suatu wilayah cepat diketahui, dan diambil tindakan
  4. Kader merasa mendapat perhatian dari kita.. sehingga semangat pengabdian mereka akan selalu terpompa

Permasalahan:

Tidak adanya sumber dana dari DAU. Kegiatan ini dilaksanakan dari sumber dana yang
selalu berubah-ubah. Pada mulanya dari sumber dana kapitasi Jamkesos, akan tetapi setelah sistem pembiayaan jamkesos berubah menjadi Fee for service, maka tahun ini kami laksanakan dari BOK. Harapan kami, untuk menjamin kelancaran kegiatan ini semoga ada perhatian dari pemerintah daerah, untuk mengalokasikan dana pembinaan kader kesehatan ini, karena sumber dana lainnya tidak ada kepastian keberlangsungannya






SYAWALAN KELUARGA BESAR PUSKESMAS PONJONG I

Selasa, 14 September 2010

KHUTBAH IEDUL FITRI : Mewujudkan Hakekat Taqwa

Agar pencapaian peningkatan taqwa bisa kita raih dan dapat kita buktikan dalam kehidupan sehari-hari, menjadi penting bagi kita memahami hakikat taqwa yang sesungguhnya. Dalam bukunya Ahlur Rahmah, Syekh Thaha Abdullah al Afifi mengutip ungkapan sahabat Nabi Muhammad saw yakni Ali bin Abi Thalib ra tentang taqwa, yaitu:

الْخَوْفُ مِنَ الْجَلِيْلِ وَالْعَمَلُ بِالتَّنْزِيْلِ وَاْلإِسْتِعْدَادُ لِيَوْمِ الرَّحِيْلِ وَالرِّضَا بِالْقَلِيْلِ

Takut kepada Allah yang Maha Mulia, mengamalkan apa yang termuat dalam at tanzil (Al-Qur’an), mempersiapkan diri untuk hari meninggalkan dunia dan ridha (puas) dengan hidup seadanya (sedikit)

Dari ungkapan di atas, ada empat hakikat taqwa yang harus ada pada diri kita masing-masing dan ini bisa menjadi tolok ukur keberhasilan ibadah Ramadhan kita.
Pertama, Takut Kepada Allah. Salah satu sikap yang harus kita miliki adalah rasa takut kepada Allah swt. Takut kepada Allah bukanlah seperti kita takut kepada binatang buas yang menyebabkan kita harus menjauhinya, tapi takut kepada Allah swt adalah takut kepada murka, siksa dan azab-Nya sehingga hal-hal yang bisa mendatangkan murka, siksa dan azab Allah swt harus kita jauhi. Sedangkan Allah swt sendiri harus kita dekati, inilah yang disebut dengan taqarrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah).
Hakikat taqwa yang Kedua kata Ali bin Abi Thalib adalah Beramal Berdasarkan Wahyu. Al-Qur’an diturunkan oleh Allah swt untuk menjadi petunjuk bagi manusia agar bisa bertaqwa kepada-Nya. Karena itu, orang yang bertaqwa akan selalu beramal atau melakukan sesuatu berdasarkan wahyu yang diturunkan oleh Allah swt, termasuk wahyu adalah hadits atau sunnah Rasulullah saw karena ucapan dan prilaku Nabi memang didasari oleh wahyu. Dengan kata lain, seseorang disebut bertaqwa bila melaksanakan perintah Allah swt dan menjauhi larangan-Nya.
Ketiga yang merupakan hakikat taqwa menurut Ali bin Abi Thalib ra yang harus kita hasilkan dari ibadah Ramadhan kita adalah Mempersiapkan Diri Untuk Akhirat. Mati merupakan sesuatu yang pasti terjadi pada setiap orang. Keyakinan kita menunjukkan bahwa mati bukanlah akhir dari segalanya, tapi mati justeru awal dari kehidupan baru, yakni kehidupan akhirat yang enak dan tidaknya sangat tergantung pada keimanan dan amal shaleh seseorang dalam kehidupan di dunia ini. Karena itu, orang yang bertaqwa akan selalu mempersiapkan dirinya dalam kehidupan di dunia ini untuk kebahagiaan kehidupan di akhirat.
Hakikat taqwa yang Keempat menurut Ali bin Abi Thalib adalah Ridha Meskipun Sedikit. Setiap kita pasti ingin mendapat sesuatu khususnya harta dalam jumlah yang banyak sehingga bisa mencukupi diri dan keluarga serta bisa berbagi kepada orang lain. Namun keinginan tidak selalu sejalan dengan kenyataan, ada saat dimana kita mendapatkan banyak, tapi pada saat lain kita mendapatkan sedikit, bahkan sangat sedikit dan tidak cukup. Orang yang bertaqwa selalu ridha dan menerima apa yang diperolehnya meskipun jumlahnya sedikit, inilah yang disebut dengan qana’ah, sedangkan kekurangan dari apa yang diharapkan bisa dicari lagi dengan penuh kesungguhan dan cara yang halal. Korupsi yang menjadi penyakit bangsa kita hingga sekarang adalah karena tidak ada sikap ridha menerima yang menjadi haknya, akibatnya ia masih saja mengambil hak orang lain dan administrasi serta penguatan hokum atas penyimpangan yang dilakukannya bisa diatur, karenanya Allah swt mengingatkan kita semua dalam firman-Nya:

وَلَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُم بَيْنَكُم بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا فَرِيقًا مِّنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالْإِثْمِ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ ﴿١٨٨

Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu Mengetahui.(QS Al Baqarah [2]:188).


Baca selengkapnya

Senin, 13 September 2010

PEMIMPIN PEMBELAJAR (1)

Menurut sebuah pepatah Arab, kita tak akan pernah bisa memberikan apa yang kita tidak punya. Untuk berinfak kita harus beruang. Untuk mengajar kita harus berilmu. Untuk melindungi kita harus kuat. Lalu, untuk memimpin apa yang mesti kita punya? Citra diri sebagai manusia merdeka!

Baca Selengkapnya

Sabtu, 30 Januari 2010

SMM ISO PUSK PONJONG I

Puskesmas Ponjong I telah menjalankan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 sejak thn 2005. Hal ini dibuktikan dengan adanya pengakuan dr pihak ketiga berupa Sertifikat ISO dari lembaga sertifikasi SAI GLOBAL pada Januari 2006 kemudian disertifikasi ulang 3 tahun kemudian yaitu pd bulan Januari 2009. Semenjak itu audit External dari SAI GLOBAL dilakukan tiap 6 bulan sekali.

Pada akhir 2009 Dinas Kesehatan Kab Gunungkidul mengalihkan kerjasamanya (untuk sertifikasi ISO) dengan Lembaga sertifikasi WQA. Bulan Oktober 2009 kami menghadapi audit external dr WQA dan Alhamdulillah.... pada bulan itu juga kami mendapat Sertifikat ISO dari WQA.

Berbagai kegiatanpun kami lakukan guna berjalannya sistem manajemen mutu ISO pada puskesmas kami, mulai dari rapat Tim ISO, rapat dengan koordinator unit serta informasi-informasi mengenai SMM ISO kami sampaikan tiap Rakor Puskesmas.Audit Internal kita lakukan pada bulan November 2009 dan Survey Kepuasan pelangganpun kami laksanakan pada bulan itu juga.Setelah itu setiap hari kami melakukan revisi dokumen dan pembuatan dokumen baru, serta pembenahan mengenai beberapa hal terkait dengan sistem manajemen mutu ISO.

Area yang di ISO-kan di Puskesmas Ponjong I adalah Rawat jalan dengan 12 unit pelayanan, yaitu :unit pendaftaran & rekam medik,unit klinik umum,unit klinik gilut,unit klinik KIA/KB,unitMTBS,unit klinik sehat, unitFarmasi, unit laboratorium,unit kasir, kepegawaian, inventaris dan rumah tangga.

Pada awal Januari 2010 rapat Tim ISO dengan koordinator Unit membahas sasaran mutu organisasai Puskesmas dan sasaran mutu dari semua unit yg di ISO-kan. Pada kesempatan ini Kepala Puskesmas Ponjong I menyampaikan betapa pentingnya pembuatan sasaran mutu pada sebuah organisasi. Kemudian MR menyampaikan Sasaran mutu Organisasi periode Januari-Desember 2010, dilanjutkan dengan penyusunan sasaran mutu semua unit dari mulai unit pendaftaran&RM hingga unit inventaris. Rapat berakhir pada kurang lebih pukul 15.00 WIB. Waktu 3 jam kami lalui guna penyusunan sasaran mutu, yang akan kita tindaklanjuti keesokan harinya dengan melakukan survey sasaran mutu ini untuk setiap unitnya.

Akhir Januari 2010 tepatnya tgl 30 kami mengajukan Kalibrasi alat ukur ke Dinkes Kab Gunungkidul, karena ada beberapa alat ukur yang belum dikalibrasi dan sebagian lagi telah habis masa berlaku kalibrasinya.

Yah.....perbaikan terus kami lakukan, namun kami masih juga mendapatkan banyak kekurangan dan banyak hal yg perlu pembenahan-pembenahan. Semoga dimasa yang akan datang, selanjutnya kami bisa melakukan perbaikan secara berkesinambungan........, mohon dukungan dari semua pihak guna meningkatkan kualitas pelayanan di Puskesmas Ponjong I.

Terimakasih...................